Rano menegaskan, dirinya hingga kini mendukung Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menarik pemain keturunan Indonesia dalam timnas. Hanya saja, menurut Rano, perlu ada mekanisme yang diperhatikan.
Hal ini mengingat saat Rano masih menjabat sebagai Anggota Komisi X DPR RI dua tahun lalu, dirinya sempat meminta adanya pembatasan naturalisasi pada pemain sepak bola di timnas.
"Naturalisasi itu diperlukan karena memang memerlukan menghadapi 'event' yang lebih tinggi," katanya.
Baca juga: Dirjen AHU: 36 atlet asing dinaturalisasi sejak 2010
Saat masih di Komisi X DPR RI, Rano menekankan jangan sampai penambahan pemain naturalisasi menghalangi kesempatan para pemain muda asal Indonesia untuk ikut bertanding.
"Memang waktu itu saya memberikan catatan, tolong tetap dong, anak-anak kita jangan putus, untuk juniornya kan" ujar Rano.
Selain itu, Rano menegaskan Indonesia memang membutuhkan pemain naturalisasi untuk meningkatkan prestasi timnas di laga internasional.
Baca juga: Pram-Doel prediksi Timnas akan menang melawan Australia
Hal itu disampaikan Rano dalam rapat kerja Komisi X dengan agenda pemohonan naturalisasi Shayne Pattynama di Jakarta pada Selasa, 8 November 2022.
Baca juga: Piala Kemerdekaan diharapkan dorong generasi muda lebih bersemangat
Rano juga berniat membuat pembinaan anak untuk generasi sepak bola sejak dini untuk menanamkan jiwa pemain, seperti mengadakan Sekolah Sepak Bola (SSB).
"Saya lebih akan membuat pembinaan anak-anak lebih bagus dari sekarang karena bagaimana mungkin kita bisa mendapat hasil baik tanpa menanam dari kecil itu filosofisnya," ujar Rano.
Rano juga mengaku dulu pernah mempunyai SSB bernama "SSB Si Doel":yang bertahan hingga tiga tahun di Kuningan, Jakarta Selatan.
"Sewa lapangan berapa, sementara SSB anak berlatih tidak bisa. Jadi orientasi bisnis itu harus menjadi bagian dari CSR," kata Rano.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024